Rain drop keeps falling on my head. It falls everyday telling me to write something or whatever I can write about. Well, I have decided to see the world in a more old-fashioned way and touch on our common, humble, unique, and heroic sensitivities that define the sorrow and happiness of our existence.
Sunday, July 19, 2009
Kalau ikutkan...
aku nak terbang kelangit meninggal bumi pergi ke planet lain. Selama ini keindahan yang ku rasa hanya palsu, pura-pura dan semantara. Senyuman di lemparkan di sana sini tapi lemparan tidak pernah mengena kepada sasaran. Tidak lagi ku rasakan degupan jantung apabila bola golf yang di pukul pergi ke tebing atau ke dinding. Kereta berlalu sudah hilang glamor kejenamaanya. Juga hal politik. Juga hal ekonomi. Dan banyak perkara bersabitan hal sosial. Dan baru baru ini ada insan terjatuh tertiarap menyembah bumi. Segalanya hanya merupakan dan dianggap sebagai satu episod dari buku penglipor lara. Peduli apa. Kalau ikutkan aku nak luahkan apa yang terpendam di sanubari. Barulah mereka terilham dan terdiam seribu bahasa. Tapi apakan daya. Rupa rupanya aku hanya bermimpi di siang hari - perlu mengikut teladan bumi resam yang abadi. Sampai bila ye?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
sampai resmi berubah la prof... hehehehe...
Post a Comment