Rain drop keeps falling on my head. It falls everyday telling me to write something or whatever I can write about. Well, I have decided to see the world in a more old-fashioned way and touch on our common, humble, unique, and heroic sensitivities that define the sorrow and happiness of our existence.
Tuesday, October 1, 2013
rezeki dari segenap penjuru...
Tidak dijadikan sesuatu melainkan dengan pecahan rezeki berliku-liku, beribu-ribu, dari segenap penjuru, juga ke segenap penjuru. Tetapi di manakah akhirnya penjuru itu? Dimanakah akhirnya kepada pecahan penjuru tersebut? Pecahan hari berpecah dari segenap penjuru dan lapisan. Begitu juga pecahan malam, kesemuanya tidak memiliki status hujung dan permulaan hingga ke alam raya kearah infiniti. Begitu juga dengan pecahan hasil bumi menjangkau ke langit. Kesemuanya memperlihatkan Kekuasaan Allah. Ucaplah kesyukuran. Pohonlah keampunan. Mintalah taufik dan hidayah. Allah Maha Berkuasa ke atas rezeki rezeki itu. Allah Maha Pengasih. Allah Maha Penyayang. Allah Maha Mengetahui. Allah Yang Memberi dengan tahap cara kepada siapa yang hendak diberi menuju ke arah mereka yang menerima. Dalam memberi dan menerima rezeki ini, adakah mereka sedar perlunya ukuhwah dan silaturrahim sesama manusia dan kejadian ciptaan Allah? Allahuakbar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment