tidak takut lagi....?

Memang susah menerima hakikat. Jelas sekarang. Takut yang meresapi diri adalah takut menghadapi saat saat akhir satu satu dimensi kehidupan. Banyak tafisranya. Bagi seorang pelajar, mereka takut menerima dan menghadapi saat kegagalan peperiksaan. Ada yang melakukan sesuatu yang sangat bertentangan dengan hukum hakam dan menyebabkan apa yang dilakukan itu menampakkkan kebodohan pula. Minda mereka tertutup kerana takutnya mereka menghadapi saat saat kegagalan menyebabkan apa yang dianggap penyelesaian merupakan satu ancaman kepada kedudukan kejayaa mereka pula. Bagi yang sudah tua, sudah pasti saat saat kematian adalah merupakan punca kepada emosi yang keterlaluan. Tetapi dalam  pada itu, ada yang menghadapi keadaan dan saat itu dengan ketenangan dan meletakkan mereka di makam yang tinggi.  Lantas baik pelajar atau pun sesiapa termasuk saya, tidak terkecuali dengan perasaan perasaan dalam menuju ke saat itu. Sesungguhnya Allah telah menjadikan sesuatu dengan ketelitian yang tidak ada tandingan nya. Allah Yang Berkuasa. Ada saat kita hanya sekadar tunduk dan sujud memohon keampunan dan pertolongan. Takut sebenarnya adalah takut kepadaNYA dalam konteks ketenangan. Adakah kita memahaminya? Allahuakbar.